Friday, January 27, 2012

Sembahyang Ronde di Rumah


Bulatan-bulatan berwarna merah dan putih, disantap bersama hangatnya kuah jahe, kacang dan kolang-kaling. Dinginnya malam serasa tertutup oleh semangkuk ronde yang tersaji di meja, ditambah dengan kehangatan kumpul bersama keluarga kecil.

Dongzhi Festival - Satu Tahun Kepergian Nyama
Sembahyang Ronde dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 2011 yang lalu, satu tahun lebih sehari sejak kepulangan nyama ke pangkuan Bapa. Jika perayaan ini seharusnya dirayakan dengan jamuan bersama keluarga, yang jatuh pada hari terpendek dalam tahun Cina (Dongzhi Festival), maka kali ini arti dari perayaan ini kami geser sedikit: mengenang nyama dan berdoa untuknya.

Mengapa kami mengenang nyama? Ketika nyama masih sehat, dia tidak pernah lupa akan festival-festival tahunan Cina. Mulai dari tahun baru, bakcang, ronde, tjong tjiu pia, dan lain-lain. Salah satunya adalah sembahyang ronde. Kalau sudah tiba saatnya, dapur tidak mungkin sepi. Satu persatu ronde disajikan di meja makan dan disantap bersama dengan keluarga besar. Namun apakah tradisi ini akan hilang seiring dengan berjalannya waktu?

Empat mangkuk ronde yang tersaji di meja -malam itu- disantap bersama: saya, Irin, mama, dan Olin. Semoga rekatnya tali persaudaraan ini tidak akan terlupa, sama seperti kenyal dan lengketnya ronde yang tiap tahun dirayakan.

No comments:

Post a Comment

author
Yacob Ivan
Indonesian, Mathematician, Business Analyst, Android Developer, History-traveller | http://www.yacob-ivan.com