Thursday, September 22, 2011

Kitab Mormon dan Dua Orang Elder

Hari Rabu yang lalu (21/9), saya jalan-jalan sebentar mampir ke salah satu toko buku yang ada di Kota Magelang. Sepertinya emang gak beres di toko buku ini, sudah jam 10 tapi rasanya aku jadi pengunjung pertama. Aku berkeliling ke sana ke mari kira-kira setengah jam. Barulah kemudian muncul beberapa orang mulai membolak-balik beberapa buku. Mata saya aku alihkan ke kanan dan ke kiri hingga menjumpai dua orang berpakaian rapi, berdasi dan bersepatu pantofel. Melihat nametag yang menempel di kantongnya, saya mengenali mereka sebagai Elder (penatua, misionaris) dari Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir.

Siapakah Elder itu?

Elder merupakan penatua jemaat Gereja Mormon atau di Indonesia dikenal sebagai Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir. (Bisa dibaca di blog saya, sudah ditautkan.) Kedua Elder yang saya jumpai bernama Elder Mongan dari Tangerang dan Elder Townsend dari Idaho. Mereka berusia 19 tahun (dan sudah menjadi penatua!) Kami berbincang-bincang sejenak dan berakhir pada janjian untuk bertemu sore harinya.

Penasaran dengan kesaksian mereka tentang Yesus Kristus, saya pun mengunjungi gereja mereka. Saya pun mendapat sebuah Kitab Mormon sebelum mereka berdua menjelaskan tentang Mormon. Saya diajak berdoa, kemudian membuka Pengantar dari Kitab Mormon.

Kitab Mormon

Kitab Mormon adalah sejilid tulisan suci yang setara dengan Alkitab. Kitab itu merupakan catatan tentang urusan-urusan Allah dengan para penduduk kuno bangsa Amerika dan berisikan, sebagaimana halnya Alkitab, kegenapan Injil yang abadi. Peristiwa puncak yang tercatat di dalam Kitab Mormon adalah pelayanan pribadi Tuhan Yesus Kristus di antara bangsa tersebut tidak lama setelah kebangkitan-Nya. Peristiwa tersebut mencetuskan ajaran-ajaran Injil, menguraikan rencana keselamatan, serta memberitahu manusia apa yang harus mereka lakukan untuk memperoleh damai di dalam kehidupan ini dan keselamatan kekal di dalam kehidupan yang akan datang. Kitab tersebut ditulis oleh para nabi zaman dahulu melalui roh nubuat serta wahyu. Perkataan mereka ditulis di atas lemping-lemping emas. Pada saatnya lemping-lemping itu diserahkan kepada Joseph Smith, yang menerjemahkannya melalui karunia serta kuasa Allah. Catatan tersebut berdiri sebagai kesaksian baru bahwa Yesus Kristus adalah Putra Allah yang hidup dan bahwa semua orang yang mau datang kepada-Nya serta mematuhi hukum-hukum dan tata cara-tata cara Injil-Nya dapat diselamatkan.
(Dikutip dari ringkasan Pengantar Kitab Mormon yang tercantum di kartu identitas Gereja yang dibawa oleh para Elder.)

Tanpa menampik gagasan "setara dengan Alkitab", saya tertarik dengan apa isinya. Karena kebetulan saya tidak bisa menjumpai Elder yang ada di Yogyakarta waktu saya bertandang ke Gereja Mormon di Yogyakarta.

Dengan pengetahuan yang mereka ketahui tentang Yesus, Mormon dan Joseph Smith, kedua Elder itu bergantian memberikan kesaksian mereka tentang Kristen aliran Mormon yang beda dengan Kristen Protestan dan Kristen Ortodoks. Mengapa setara dengan Alkitab? Pertanyaan ini mereka jelaskan dengan sebuah pernyataan "melengkapi, menggenapi Injil dalam Alkitab". Oleh karenanya, catatan di bawah judul "Kitab Mormon" adalah : satu kesaksian lagi tentang Yesus Kristus.

Kitab Mormon berisi 16 kitab (1 di antaranya pengantar dari Mormon), yaitu:

  • Kitab Nefi Pertama
  • Kitab Nefi Kedua
  • Kitab Yakub
  • Kitab Enos
  • Kitab Yarom
  • Kitab Omni
  • Kata-kata Mormon
  • Kitab Mosia
  • Kitab Alma
  • Kitab Helaman
  • Kitab Nefi Ketiga
  • Kitab Nefi Keempat
  • Kitab Mormon
  • Kitab Eter
  • Kitab Moroni
Mudah-mudah, kelak saya bisa membahas kitab demi kitab di blog deuteronomi; walaupun saya tidak menganggap status keapokrifan kitab-kitab tersebut.

Masih Banyak Pertanyaan

Pertemuan saya dengan mereka tidak berlangsung lama karena saya ada kesibukan lain. Ada beberapa pertanyaan lain yang saya ingin tanyakan, tapi mungkin di Jogja saja. Kemudian mereka memberikan saya info kontak Elder (Sister) yang ada di Yogyakarta.

5 comments:

  1. bagus cari tau terus tentang kitab mormon.
    saya juga mengenal elder mongan. dia teman saya di tangerang.
    rangga

    ReplyDelete
  2. Wow, benarkah? Ya, semoga Tuhan beserta kita. Belakangan ini saya lagi banyak kesibukan di sore hari, jadi tidak sempat bertemu dengan sister-sister yang ada di Yogyakarta.

    ReplyDelete
  3. Tadi saya melihat 2orang laki" di angkot di tangerang dibajunya ada tulisan elder bell terus ngobrol sama orng indonesia ttg kitab mormon mereka sangat fasih berbahasa indonesia dan setelah melihat kitab itu saya menjadi penasaran hehe

    ReplyDelete
  4. Tadi saya melihat 2orang laki" di angkot di tangerang dibajunya ada tulisan elder bell terus ngobrol sama orng indonesia ttg kitab mormon mereka sangat fasih berbahasa indonesia dan setelah melihat kitab itu saya menjadi penasaran hehe

    ReplyDelete
  5. Dan
    Saya sudah baca kitab mormon, kemudian saya baca doktrin agama mormon. Saya sudah ambil kesimpulan, ajaran agama mormon tidak sepaham dengan ajaran Kristen, jika mormon sebuah agama, maka saya hormati. Tapi jika mormon merasa bagian Kristen, saya tegaskan ajaran Mormon sesat. Mormon tidak mengakui Yesus adalah Tuhan, mormon juga salah dalam berpikir tentang Yesus adalah anak pertama. Ajaran mormon sangat bertentangan dengan ajaran Kristen, juga tentang nabi baru, Kristen tidak menerima nabi baru. Manusia diciptakan di dalam dunia, Kristen tidak mengenal pra kehidupan. Keselamatan manusia di dapat dari iman yg dia miliki, bukan dari peraturan yg dia taatin, leluhur tidak perlu di babtis dalam ajaran Kristen, tentang leluhur itu urusan Tuhan Yesus, manusia tidak berhak mewakilkan keselamatannya di akhirat. Alkitab adalah pedoman dan jalan menemukan kerajaan Allah, dalam Kristen tidak mengenal ada kitab tambahan, apalagi membuat nabi baru. Saya tegaskan Allah tidak punya hubungan fisik dengan maria, Tuhan Yesus lahir karena Roh Allah menjadi manusia melalui perantara Maria, prinsipnya tritunggal, Allah, Yesus, dan Roh Kudus adalah 1. Untuk hal-hal lainnya terlalu banyak yg harus saya bahas, saya juga tidak berminat membahasnya karena ajaran mormon sudah sangat jauh dari ajaran Yesus, sebaiknya Ajaran mormon dan pengikutnya mengganti nama tempat ibadahnya ibarat beli jus alpukat dengan merk jus alpukat, ternyata setelah dibuka kemasannya isinya jus jeruk. Saran saya kalau mau buat nama tempat ibadah langsung saja rumah ibadah Mormon. Saran saya tolong hentikan usaha menyebut kalian mormon itu Kristen, Tuhan Yesus tidak pernah mengajarkan ajaran seperti itu. Doktrinnya juga jauh dari kata iman seorang Kristen, kalau mau buat agama baru silahkan, tapi jangan bawa nama-nama Kristen, apalagi Yesus. Satu lagi, tolong ya jangan pinjam ayat Alkitab/bible dalam kegiatan agama mormon kalian, Tuhan Yesus tidak suka ajarannya dicampur adukkan dengan ajaran yg tidak sesuai dengan keinginanNya. Kalau mau pakai kitab ya pakai kitab Mormon aja, saya juga bakalan delete kitab mormon ini, saya risih menyimpannya. Terima kasih penganut agama mormon, saya harap anda mulai sekarang sudah bisa mendaftarkan agama mormon menjadi agama baru. Terima kasih. Bye

    ReplyDelete

author
Yacob Ivan
Indonesian, Mathematician, Business Analyst, Android Developer, History-traveller | http://www.yacob-ivan.com