|
Arca Gopala berjaga di pintu gerbang (asli) Candi Plaosan Lor |
Pagi ini (14/7) cukup terik, namun awan mendung mulai datang dari selatan. Saya terbangun untuk melakukan aktivitasku hari ini. Tak terpikirkan sebelumnya bahwa saya akan mengunjungi beberapa candi di sekitar Yogyakarta sebelum saya diperbolehkan kakak saya Erwin untuk menggunakan kameranya. Saya langsung memanaskan motor saya dan berangkat menuju ke Candi Plaosan.
|
Candi Plaosan Kidul |
Matahari belum beranjak di atas kepala saya ketika saya tiba di pelataran candi. Dengan kamera yang saya pinjam, saya mulai mengambil gambar Candi Plaosan Kidul yang terletak di sebelah selatan Plaosan Lor. Beberapa saya ambil gambarnya, walaupun masih tampak seperti reruntuhan yang sulit untuk disusun ulang. Tidak lama dari tempat ini, saya bergegas menuju ke Candi Plaosan Lor yang tampak lebih besar.
|
Candi Plaosan Lor |
Di sana, saya berkelana untuk mengambil gambar selagi belum ada orang. Sebelumnya, saya memang pernah mampir ke sini. Hanya saja, saya belum mendapatkan foto-foto candi utamanya. Di sini, ada empat bagian utama selain reruntuhan yang belum terselamatkan, antara lain: dua candi utama (kembar), satu panggung dikelilingi arca Buddha, dan bangunan parit di sisi candi. Saya juga mencoba masuk candi utama untuk melihat bagian dalam candi, yang ternyata mirip dengan Candi Sari yang berlokasi tidak jauh dari Prambanan pula. Mungkin, masa renovasi pasca gempa candi ini sudah berakhir. Tidak tampak bambu-bambu penyangga candi untuk membantu proses renovasi, sehingga saya dapat dengan bebas mengambil gambar di sana.
|
Rombongan Buddhist dari Vihara Mendut |
Tak lama setelahnya, sebuah bus datang dengan rombongan Buddhist. Mereka -yang kemudian saya ketahui berasal dari vihara Mendut- datang dengan berbalut kain ala Buddha. Seraya mengatakan
Amitabha, mereka memulai acara ziarah rohani mereka di tempat ini sambil menikmati keajaiban peninggalan Buddha di masa lalu. Salah seorang wanita tua di sana saya ajak bicara, untuk apa mereka semua ada di sini. Saya mendapatkan informasi bahwa mereka sedang melakukan ziarah rohani, diakhiri dengan melakukan
dharmayatra (kalau saya tidak salah dengar) yang puncaknya dilaksanakan keesokan harinya (15/7) di Candi Mendut, Kabupaten Magelang. Tampak dalam gambar, seorang biksu kepala membimbing para buddhist yang lainnya menuju candi utama Plaosan Lor. Selain memimpin dalam doa, beliau juga memberikan informasi seputar candi-candi Buddha kepada para buddhist yang berasal dari seluruh penjuru Indonesia dan seorang dari Prancis.
|
Melepas sandal: menghormati tempat suci |
Saya sungguh beruntung hari ini. Oleh suara hati, saya diarahkan kembali ke candi ini walaupun berbeda dari tujuan semula -mengambil gambar-. Saat itu, saya menikmati pengalaman baru melihat saudara saya beragama Buddha datang ke sebuah candi untuk beribadah.
Demikian perjalanan saya di Candi Plaosan. Setelah itu, saya pergi menuju reruntuhan Candi Gana yang terletak tidak jauh dari Plaosan.
No comments:
Post a Comment