Friday, October 8, 2010

Pengakuan Maria Magdalena


Qadosh, Qadosh, Qadosh, HaShem Tsevaoth, melo kol-ha-'arets Khevodo! [Kudus, kudus, kuduslah Sang Nama yang Mahakuasa, seluruh bumi penuh dengan kemuliaan-Nya!]

Pada mulanya, saya hanya membolak-balik buku. Di beberapa tempat, tampak ada inset yang berisi quotes, yang merupakan cuplikan kata-kata Maria Magdalena. Sekilas memang tampak menggoda. Bagaimana tidak? "... perempuan ini pun menanggalkan penutup kepalanya, ... menempelkan bibirnya ... memberikan ciuman ... " Begitulah kira-kira salah satu quote yang tertulis di halaman 38. Bukan hanya itu, judul tiap bab saja bisa menimbulkan beberapa reaksi, seperti Bab 2 : Ciuman Pertama.

Buku ini menceritakan bagaimana kisah Yesus menurut Maria Magdalena. Dimulai dengan latar belakang Maria yang berasal dari Magdala; kota yang banyak pelacur. Akibat dari julukan kota ini, Maria Magdalena -yang katanya bukan pelacur- akhirnya dijuluki sebagai pelacur. Pekerjaan Maria adalah pemain kinnor (kecapi), sebagai penghibur beberapa acara pada jaman itu.

Diceritakan pula, bagaimana dia harus berpisah dengan sahabat kecilnya Yohanes, yang bergabung dengan kelompok Esseni (semacam kelompok gnostik yang berkembang bersamaan dengan kaum Farisi dan Saduki). Kemudian, mereka berdua bertemu kembali pada saat Yohanes mengikuti Yesus sebagai gurunya.

Maria Magdalena adalah wanita pendosa. Dengan permainan kinnornya, ada saja hal gaib yang merasuki dirinya. Tujuh roh jahat pun ada dalam dirinya. Namun, dengan menyaksikan Yesus secara langsung, secara ajaib roh-roh itu diusir dari Maria Magdalena dengan seruan lembut Yesus, "Dosamu diampuni..."

Mulai dari saat itu, Maria Magdalena dan beberapa perempuan lain mengikuti Yesus dalam setiap perjalanannya. Arak-arakan musik mengiringi perjalanan Yesus, sebelum Yesus berkhotbah bersama para muridnya. Hal inilah yang menjadi salah satu daya tarik pengabaran Injil oleh Yesus.

Di kemudian hari, Maria Magdalena menjadi istri dari Yohanes. Selain diangkat sebagai rasul wanita pertama, dia juga yang turut dikabarkan menerima wahyu dari Tuhan; yaitu pada saat Maria Magdalena dan Yohanes dibuang ke Patmos. Wahyu kepada Maria Magdalena inilah yang kemudian dicatat oleh Yohanes dan disertakan di akhir Kitab Suci.

Kisah pembelaan Maria Magdalena yang cukup fenomenal adalah bagaimana dia mempertahankan Keilahian Yesus di hadapan petinggi Roma. Secara ajaib, telur yang ia pegang berubah menjadi merah darah ketika Maria mewartakan iman bahwa Yesus bangkit. "Yesus bangkit!"

Pastur Lie Chung Yen mengumpulkan data-data seputar Maria Magdalena ini dari Alkitab dan beberapa kitab-kitab apokrif seperti Injil Maria Magdalena. Yang kemudian disajikan dengan bahasa gaul.

Bagi yang pingin mengerti bagaimana perjalanan Maria Magdalena sebagai rasul wanita, silakan baca buku ini. Dengan penyajian yang sederhana dan bahasa yang mudah dimengerti, tidak sulit bagi kita untuk mengerti kronologis perjalanan Maria Magdalena.

No comments:

Post a Comment

author
Yacob Ivan
Indonesian, Mathematician, Business Analyst, Android Developer, History-traveller | http://www.yacob-ivan.com